Minggu, 13 November 2011

Network Manajemen Service (NIS)


PENDAHULUAN
NIS Server adalah sebuah layanan di jaringan untuk memberikan single sign on authentication. Jika sistem openSUSE bergantung pada server NIS untuk menyediakan data pengguna, maka pengguna tidak akan bisa login ke mesin ini jika service NIS bermasalah.

TUJUAN
Komputer client yang berbasis linux bisa login dengan menggunakan username di server.
Dengan menambahkan NFS, home direktori user, bisa dibuat untuk disimpan secara terpusat di server.

CARA PENGERJAAN DAN HASIL
Skenario :
Server IP Address : 192.168.4.10
Client IP Address : 192.168.4.12

Konfigurasi NIS Server
1. Install NIS server
$ sudo apt-get install portmap nis
2. Edit file /etc/default/nis menjadi
NISSERVER=true
NISCLIENT=false
3. Edit file /etc/defaultdomain isikan dengan nama domain yang ingin digunakan
share.dom
4. Langkah ini opsional (boleh dilakukan, boleh juga tidak) yaitu untuk membatasi
    network yang mengakses NIS Server. Edit file /etc/ypserv.securenets, isikan
    dengan network yang akan dilayani.
255.255.255.0 192.168.4.0
5. Restart NIS server
$ sudo /etc/init.d/nis restart
6. Edit filenya untuk menentukan User ID minimal yang akan map ke NIS server
    pada /var/yp/Makefile.
MINUID=1001
MINGID=1001
7. Buat user baru
useradd erwan –m
passwd erwan
8. Singkronisasi antara Database user lokal ke NIS server
$ sudo /usr/lib/yp/ypinit –m
    Kemudian tekan CTRL­D untuk melanjutkan
Langkah untuk konfigurasi NIS server sudah selesai. Kita bisa mengecek seharusnya ada service portmap yang sudah dijalankan.

Untuk mendukung NIS, kita juga perlu menginstall NFS untuk filesharing :
1. Install NFS
$ sudo apt-get install nfs-kernel-server
2. Sharing direktori /home dengan mengendit file /etc/exports
/home       192.168.4.0(rw,no_root_squash,async)
3. Reload ulang konfigurasi sharing NFS
#exportfs –r
#exportfs –a
#/etc/init.d/nfs-kernel-server restart

Konfigurasi NIS Client
1. Install NIS
$ sudo apt-get install nis portmap
    Jika proses startup dan binding terlalu lama, cancel saja, tekan CTRL + C
2. Edit file /etc/default domain dan isikan nama domain sesuai dengan nama
    domain NIS server.
share.dom
3. edit file /etc/default/nis
NISSERVER=false
NISCLIENT=true
4. Edit file /etc/yp.conf . Isikan baris berikut yang menyatakan alamat NIS server
ypserver 192.168.4.10
5. Edit file /etc/nsswitch.conf
passwd:                      compat nis
group :                      compat nis
shadow:                      compat nis
6. Restart NIS
$ sudo /etc/init.d/nis restart

Untuk mounting file system, kita install  nfs ­client di sisi client :
1. Install NFS Client
$ sudo apt-get install nfs-client
2. Mount directory /home ke direktori /home yang di server
$ sudo mount.nfs 192.168.4.10:/home /home
3. Untuk membuat setting mount menjadi permanen, edit file /etc/fstab, dan
    tambahkan baris sbb :
192.168.4.10:/home                 /home       nfs        
defaults              0 0
4. Cek konfigurasi file /etc/fstab dengan melakukan mount ulang direktori /home
$ sudo mount -o remount /home
    Mount ulang semua file system
$ mount -a
Coba restart komputer client dan login dengan username dan password user di server.

Perhatian:
Setiap ada perubahan data user di server, baik itu penambahan user, penggantian password dan lain sebagainya, NIS server harus menjalankan langkah 8 di server yaitu melakukan singkronisasi.
$ sudo /usr/lib/yp/ypinit -m

Referensi :
- http://taujago.web.id/index.php/2010/02/20/setting-nis-server-ubuntu/

Minggu, 06 November 2011

Network File System (NFS)


Pendahuluan
Network File System (NFS) adalah salah satu layanan (service) yang dapat memungkinkan suatu komputer untuk melakukan proses mount suatu direktori/ peralatan pada komputer lain. NFS bekerja melalui Protokol Remote Prosedur Call (RPC) yang berjalan pada Transport UDP dan membuka port UDP dengan Nomor 2049 untuk komunikasi antara client dan server di dalam jaringan. Dengan menggunakan NFS, suatu komputer dapat berbagi file, data bahkan program antara sesama client yang terhubung ke server utama. NFS juga memungkinkan suatu komputer untuk melakukan pengaktifan/ penggunaan (mounting) peralatan pada komputer lain yang terhubung ke jaringan.

Tujuan
NFS menggunakan Remote Procedure Call (RPC) untuk mengarahkan koneksi antara client dengan server. Di system operasi Linux RPC adalah layanan (service) yang  dikendalikan oleh suatu program yang disebut portmap. Untuk melakukan proses sharing dan mount pada NFS, terdapat beberapa layanan yang bekerja secara bersama-sama yaitu:
  • Nfs – menjalankan proses RPC untuk melayani permintaan system file NFS.
  • Nfslock – layanan tambahan yang menjalankan proses RPC untuk mengijinkan NFS client untuk mengunci file pada server.
  • Portmap – layanan RPC pada Linux yang merespon semua permintaan layanan RPC dan melakukan koneksi ke layanan RPC yang diminta.
 Setting Network File Sharing di Ubuntu Linux ini diperlukan jika ingin melakukan sharing atau berbagi file
dan folder dengan komputer yang lain. Terutama jika komputer lain itu menggunakan OS linux juga.

Cara Pengerjaan dan Hasil
Setting Network File Sharing NFS di sisi Server/Host
1. Buka Terminal, lalu cek keaktifan NFS dengan perintah :
            $ Rpm -qa|grep nfs

2. Instal Paket NFS-Server dengan perintah :
    $ sudo apt-get install nfs-kernel-server nfs-common portmap

3. Konfigurasi paket portmap-nya :
            $ sudo dpkgreconfigure portmap
    (pilih no jika ditanya untuk bind loopback)

4. Edit file /etc/exports menggunakan editor nano :
            $ sudo nano /etc/exports
    Tambahkan parameter berikut untuk akses full read‐write beberapa client
            /home/nfs/tool/  192.168.0.1/24(rw,no_root_squash,sync)
    Dan untuk akses read‐only dari satu Client, tambahkan parameter berikut
            /home/nfs/tool/  192.168.0.2 (ro,sync)

Keterangan :
‐ /home/ubuntu : lokasi folder yg akan di shared
‐ 192.168.0.1/24 : IP client yg boleh akses shared folder (192.168.0.2 – 192.168.0.254)
‐ (rw,no_root_squash,sync) : Permissions attribute, dalam hal ini full read‐write

5. Restart NFS Server
            $ sudo /etc/init.d/nfskernelserver restart

6. Aktifkan NFS Server dengan perintah :
            $ sudo /etc/init.d/nfskernelserver start

7. Uji dengan perintah :
            $ sudo exportfs a

Setting Network File Sharing NFS di sisi Client
1. Instal Paket NFS Client dengan perintah :
            $ sudo aptget install portmap nfscommon

2. Konfigurasi paket portmap :
            $ sudo dpkgreconfigure portmap
    (pilih no jika ditanya untuk bind loopback)

3. Buat folder lokal untuk me‐mount shared folder di server :
     $ sudo mkdir /media/data

4. Mount manual shared folder di server ke folder local :
            $ sudo mount 192.168.2.1: /home/ubuntu /media/data

Keterangan :
‐ 192.168.2.1 : ip address NFS server
‐ /home/ubuntu : Shared folder pada NFS server
‐ /media/data : mount point pada Client

5. Restart portmap dan NFS Client dengan perintah :
            $ sudo /etc/init.d/portmap restart
     $ sudo /etc/init.d/nfscommon restart

6. Edit file /etc/fstab untuk automount pada saat restart/booting
            $ sudo gedit /etc/fstab
    Tambahkan parameter berikut
          192.168.2.1:/home/ubuntu /media/Data nfs rw,hard,intr 0 0

7. Jalankan NFS Client dengan perintah :
            $ sudo /etc/init.d/portmap start
     $ sudo /etc/init.d/nfscommon start

Sampai tahap ini seharusnya sudah bisa sharing atau berbagi file dan folder dengan komputer lainnya di jaringan lokal. Semoga bermanfaat, terima kasih...

Referensi :

Sabtu, 29 Oktober 2011

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)


Pengertian
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari ysteml Bootstrap Protocol (BOOTP). Sebuah server DHCP dapat diatur dengan pengaturan yang sesuai untuk keperluan jaringan tertentu. Seperti pengaturan Default gateway, Domain Name System (DNS), Subnet Mask, dan rentang alamat IP yang yst diambil oleh ysteml klien. Komputer yang menyediakan layanan ini disebut dengan DHCP Server, sedangkan system yang meminta disebut dengan DHCP Client.

DHCP Server menerima permintaan dari sebuah host/client. Server kemudian memberikan alamat IP dari satu set alamat standar yang disimpan dalam database. Setelah informasi alamat IP dipilih, server DHCP menawarkan ke host yang meminta pada jaringan. Jika host menerima tawaran tersebut, maka IP akan disewa untuk jangka waktu tertentu, yst dalam menit, dalam jam ataupun hari.

Tujuan
Karena DHCP merupakan sebuah systeml yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
  • DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa ystem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
  • DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar ystem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
Gambar Proses DHCP

Cara Pengerjaan dan Hasil
1. Cek konfigurasi IP Address statik server (eth0) yang digunakan :
            Cat /etc/network/interfaces
2. Install DHCP dengan perintah :
            Sudo apt-get install dhcp3-server
3. Modifikasi Interfaces yg ingin digunakan dan save settingnya :
            Sudo gedit /etc/default/dhcp3-server
    Sebagai contoh ubahlah INTERFACES=”eth0″ menjadi eth1

4. Konfigurasi DHCP dan save settingnya :
            Sudo gedit /etc/dhcp3/dhcpd.conf
    Tambah konfigurasinya dengan contoh setting sebagai berikut :
      option subnet-mask 255.255.255.0;
      option broadcast-address 192.168.1.255;
      option routers 192.168.1.254;
      option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
      option domain-name “yourdomainname.com”;
      subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
      range 192.168.1.10 192.168.1.200;
      }
      host client1{
      hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;
      fixed-address 192.168.1.20;
      }
      host client2{
      hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;
      fixed-address 192.168.1.21;
      }
      host client3{
      hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;
      fixed-address 192.168.1.22;
      }
      host client4{
      hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;
      fixed-address 192.168.1.23;
      }

5. Bila ingin membackup file dhcpd silahkan ketikkan perintah:
            cp /etc/dhcp3/dhcpd.conf
   Dan untuk mengembalikan filenya dengan perintah:
            /etc/dhcp3/dhcpd.conf.back

6. Periksa perubahan konfigurasi IP dengan perintah :
            Ifconfig

7. Setelah selesai melakukan semua konfigurasi restart dhcp dengan perintah:
            sudo /etc/init.d/networking restart

8. Untuk melihat aktifitas dari dhcp dapat digukan perintah :
            netstat –uap

9. Untuk melakukan pengecekan error terhadap file 100baris terakhir saat 
    dhcp dijalankan dengan perintah :
            tail –n 100 /var/log/syslog


Ddns-update-style
Anda dapat memberitahukan bahwa dhcp server untuk mengupdate sebuah DNS-server jika IP address pada LAN sudah terpasang.

Option domain-name-server
Memberitahukan dhcp server bahwa DNS servernya dapat diberikan kepada client.

Default-lease-time, dan max-lease-time
Sebuah client dapat memberitahukan kepada server berapa lama untuk memperoleh IP address.

Authoritative

Jika tidak disetting, berarti jika ada client yang meminta sebuah address maka hal itu tidak
benar untuk segment network.

Subnet

Subnet yang digunakan.

Range

Memberitahukan server dhcp dari range mana ip address yang dapat diberikan kepada computer client.

Option broadcast-address
Broadcast address yang digunakan.

Option routers
Dhcp server gateway address yang dapat digunakanuntuk permintaan client.

Silahkan dicoba dan semoga bermanfaat, terima kasih...

Referensi :