Minggu, 23 Oktober 2011

SSH (SECURE SHELL)


I. Pengertian SSH
Pada awalnya SSH dikembangkan oleh Tatu Yl nen di Helsinki University of Technology. SSH memberikan alternatif yang secure terhadap remote session tradisional dan file transfer protocol seperti telnet dan relogin.Protokol SSH mendukung otentikasi terhadap remote host, yang dengan demikian meminimalkan ancaman pemalsuan identitas client lewat IP address spoofing maupun manipulasi DNS. Selain itu SSH mendukung beberapa protocol enkripsi secret key untuk membantu memastikan privacy dari keseluruhan komunikasi, yang dimulai dengan username/password awal. Algoritma enkripsi yang didukung oleh SSH di antaranya TripleDES (Pengembangan dari DES oleh IBM), BlowFish (BRUCE SCHNEIER), IDEA (The International Data Encryption Algorithm), dan RSA (The Rivest-Shamir-Adelman). Dengan berbagai metode enkripsi yang didukung oleh SSH, Algoritma yang digunakan dapat diganti secara cepat jika salah satu algoritma yang diterapkan mengalami gangguan. SSH menyediakan suatu virtual private connection pada application layer, mencakup interactive logon protocol (ssh dan sshd) serta fasilitas untuk secure transfer file (scd). Setelah meng-instal SSH, sangat dianjurkan untuk mendisable telnet dan rlogin. Implementasi SSH pada linux diantaranya adalah OpenSSH. SSH merupakan paket program yang digunakan sebagai pengganti yang aman untuk rlogin, rsh dan rcp.

II. Kegunaan SSH
SSH dirancang untuk menggantikan protokol telnet dan FTP. SSH merupakan produk serbaguna yang dirancang untuk melakukan banyak hal, yang kebanyakan berupa penciptaan tunnel antar host. Dua hal penting SSH adalah console login (menggantikan telnet) dan secure filetransfer (menggantikan FTP), tetapi dengan SSH anda juga memperoleh kemampuan membentuk source tunnel untuk melewatkan HTTP,FTP,POP3, dan apapun lainnya melalui SSH tunel.

III. Cara Kerja SSH
Saat suatu client mencoba mengakses suatu linux server melalui SSH. Shell daemon yang berjalan baik pada linux server maupun SSH client telah mempunyai pasangan public/ private key yang masing-masing menjadi identitas SSH bagi keduanya.
Langkah-langkah koneksinya adalah sebagai berikut :
Langkah 1
Client bind pada local port nomor besar dan melakukan koneksi ke port 22 pada server.
Langkah 2
Client dan server setuju untuk menggunakan sesi SSH tertentu. Hal ini penting karena SSH v.1 dan v.2 tidak kompatibel.
Langkah 3
Client meminta public key dan host key milik server.
Langkah 4
Client dan server menyetujui algoritma enkripsi yang akan dipakai (misalnya TripleDES atau IDEA).
Langkah 5
Client membentuk suatu session key yang didapat dari client dan mengenkripsinya menggunakan public key milik server.
Langkah 6
Server men-decrypt session ky yang didapat dari client, meng-re-encrypt-nya dengan public key milik client, dan mengirimkannya kembali ke client untuk verifikasi.
Langkah 7
Pemakai mengotentikasi dirinya ke server di dalam aliran data terenkripsi dalam session key tersebut. Sampai disini koneksi telah terbentuk, dan client dapat selanjutnya bekerja secara interaktif pada server atau mentransfer file ke atau dari server. Langkah ketujuh diatas dapat dilaksanakan dengan berbagai cara (username/password, kerberos, RSA dan lain-lain).

IV. Hasil SSH
Langkah-langkah pengerjaan:

·         Buka terminal Ubuntu
·         Ketikkan perintah berikut untuk menginstall OpenSSh Server
               sudo apt-get install openssh-server

·         Lakukan konfigurasi OpenSSH dengan mengedit file /etc/ssh/sshd_config, gunakan perintah berikut.
               gksu gedit /etc/ssh/sshd_config
Untuk keamanan portnya bisa diganti, secara default ssh akan menggunakan port 22, jika ingin menggunakan port 2222, cukup ganti saja baris port 22 dengan port 2222. Juga bisa untuk membatasi alamat IP yang dapat melakukan remote dengan cara menghapus tanda # pada ListenAddress kemudian tuliskan IP yang akan diberi izin.

·         Secara umum, sintaks untuk SSh adalah ssh “namauser@host” atau ” ssh -l username host/ip -p port”, biasanya untuk penggunaan awal muncul pertanyaan konfirmasi, jawab saja “yes”. Tetapi kalau sudah pernah login, akan langsung disuruh memasukkan password.

·         Setelah memasukkan password yang sesuai dengan account, kemudian akan masuk ke shell alamat ip yang dituju.

·         Setelah berhasil login, maka dapat melakukan apa saja sesuai dengan hak akses pada shell tersebut. Misalnya dengan mengetikkan perintah “eject”.

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar